|
|---|
Monday, January 10, 2011
Lahar Dingin Kali Putih Magelang Luapan Banjir Lahar Dingin Gunung Merapi Membawa Korban
Posted by ai at 8:44 AMLahar Dingin Kali Putih Magelang Luapan Banjir Lahar Dingin Dari Gunung Merapi Membawa Korban - Sebanyak 35 warga Dusun Glagah, Desa Siraan, Salam, Magelang, Jawa Tengah, terjebak banjir lahar dingin Gunung Merapi, Minggu.
Sutarno (35), warga Dusun Glagah, Desa Siraan, di tempat pengungsian di Tanjung, Kecamatan Muntilan, Senin (10/1/2011), mengatakan, banjir lahar dingin terjadi pada pukul 19.00, tetapi mereka baru dievakuasi sekitar pukul 23.00 oleh tim SAR gabungan dari Yogyakarta dan Magelang.
Ke-35 warga itu, menurut dia, berhasil menyelamatkan diri dari air bah dengan berada di atas bangunan rumah. "Saat itu kami merasa khawatir karena bangunan itu bergoyang akibat dilewati banjir lahar dingin Gunung Merapi yang melalui Kali Putih.
"Tim SAR melemparkan tali kepada warga dan kami turun satu persatu. Kemudian kami dievakuasi ke gedung SMP Negeri Salam, dan siang harinya kami dipindahkan ke sini," katanya.
Seorang warga bernama Mulyono (70) meninggal dunia karena terserat air bah lahar dingin Gunung Merapi dan Senin siang sudah dimakamkan di pemakaman umum desa setempat.
Budihartoyo (34), warga Gemampang, Desa Siraan, Kecamatan Salam, mengisahkan, ia berhasil menyelamatkan diri dengan cara yang hampir sama, yaitu berdiri di atap rumah bersama sejumlah warga lain.
"Saat itu kami merasa khawatir, jika rumah ini roboh sudah pasti terseret banjir," katanya.
Para pengungsi dari Dusun Glagah, Gemampang, Jetis, Trayem, dan Siraan, Desa Siraan, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, ini menempati Puskesmas I Desa Tanjung, Muntilan, Magelang.
Sebanyak 90 orang Dusun Sidomoro, Adikara Kelurahan, menempati tempat pengungsian di masjid dan rumah penduduk yang berada di ujung gang masuk dusun mereka.
Menurut warga setempat, ada tujuh rumah penduduk yang rusak akibat musibah tersebut.
Sementara itu, Mohtengah (60) warga Dusun Ngemplak, Kelurahan Ngrajek, Mungkid, Magelang, mengatakan, ia sudah menempati tempat pengungsian di SD Ngrajek I sejak sehari yang lalu.
"Begitu datang musibah itu, warga langsung mengungsi," katanya.
Selama berada di tempat pengungsian, soal makanan tidak masalah karena begitu malam mengungsi, pada Senin pagi sudah datang bantuan makanan ke posko ini.
"Yang masak ya ibu-ibu di sini karena tidak ada tenaga sukarela yang masak. Jadi ibu-ibu yang masak. Di tempat pengungsian ya makannya seadanya (nasi dengan lauk mi rebus)," kata Karyono (50), warga Dusun Ngemplak.
Para pengungsi di sini berharap ada bantuan selimut karena jatah yang ada masih kurang.
"Setiap keluarga hanya diberi jatah dua, padahal saat ini sering hujan dan dingin terutama pada malam hari," kata Mohtengah dan Karyono.kompas.com
Labels: bencana
0 Comments:
Subscribe to:
Post Comments (Atom)












